Gresik, (bisnisnasional.com) – Berfikir positif adalah satu upaya dalam menciptakan karya. Apalagi generasi millennial saat ini, harus diberikan kegiatan positif untuk menciptakan karya yang bisa membangun generasi millennial lainnya. Kali ini, salah satu perusahaan BUMN yakni Semen Indonesia menggelar Festival Mellennial Berkarya untuk mengajak generasi muda menanamkan hal positif yang berbau sosial.
Hari ini merupakan puncak dari kegiatan Featival tersebut. Berbagai kegiatan seperti mini class, talkshow dan awareness pemenang kompetisi. Sepanjang tahun kompetisi dilakukan mulai Juli sampai Oktober dan sudah ada pemenang karya anak negri yang membangun infrastruktur yang sifatnya sosial.
Tim Festival Millennial Berkarya, Silvia Nur Prasetyowati mengatakan, mereka bersama netizen. Disini sharing supaya semua dapat inspirasi. Dan para juara sudah terpilih, 8 dari pemenang diundang untuk awarding. Kegiatan ini menjadi tahun kedua setelah sebelumnya ada di Jakarta. Berbeda dengan tahun lalu, tahun ini lebih banyak yang join. Lebih dari 300, sedangkan tahun lalu hanya 50. Perbedaan lainnya, festival ini skala lebih besar kalau tahun lalu karena masih trailler.
“Tujuan kegiatan ini adalah ingin menciptakan gerakan positif akan generasi muda tetapi karya yang sosial dibidang infrastruktur. Sehingga punya dampak sosial,” katanya.
Sementara itu, beberapa pembicara pun berusaha menularkan hal positif pada generasi muda. Seperti yang dilakukan Fico Fachriza adalah salah satu Komika Indonesia. Pesan yang ingin disampaikan bahwa setiap manusia punya kesempatan melakukan kesalahan. Digunakan sebanyak-banyaknya selagi muda jika sudah tua susah dibimbing.
“Siapa yang tidak pernah melakukan kesalahan, pasti semua pernah. Untuk memperbaiki diri adalah cari lingkungan yang positif seperti saya main stand-up comedy, berkaca dengan yang lain seperti Ari kriting, Ernes dan lainnya,” kata pria kelahiran 1994.
Hal senada diutarakan CO-Founder kitabisa.com, Vikra Ijas. Berkarya yang bisa bermanfaat bagi orang banyak sangat positif untuk diri sendiri dan orang lain. Karena itu, ia membuat kitabisa.com yang menjadi wadah kemanusiaan dan kegotongroyongan.
Ia berpesan, untuk menggunakan internet dengan bijak. Kenali diri itu baik namun jangan melihat tetangga. “Maksudnya, pengenalan diri seperti kemampuan apa yang kita miliki bisa disuarakan melalui sosmed atau sejenisnya. Bukan malah sibuk melihat kehidupan orang lain disosmed,” jelasnya.
Kalau sudah begitu, internet menjadi berbahaya. Apa yang mau dimasukkan kedalamnya keluar sesuai dengan apa yang ada. Orang baik tidak boleh kalah berisik. Bersuara dengan cara yang asyik jangan mendoktrin. Kasih konten yang positif.
Sementara itu TV Host and Youtuber, Kevin Hendrawan menginspirasi tentang perjalanan hidupnya yang tidak instan. Sebelum menjadi saat ini, Kevin adalah pribadi yang pendiam, lama kelamaan ia bangkit untuk meraih kesuksesan hingga menjadi youtuber dan TV Host.
“Step by step untuk mencapai sesuatu. Selain itu harus konsisten dengan apa yang kita lakukan. Untuk menjadi aaya saat ini, awalnya saya buat konten youtube pada 2006. Dulu awalnya starkel juga dan saya konsisten isi konten youtube setiap seminggu 3 kali. Konten yang kita bagi adalah informasi jadi siapa saja berhak mengomentari,” ungkapnya. (nisa)