Surabaya, (bisnisnasional.com) – Pentingnya melakukan investasi dimulai dari pemahaman kita mengenal jenis-jenis investasi. Untuk memperkenalkan dan memberikan pemahaman terkait investasi, Direktorat Jendral Pengelolaan dan Pembiayaan Risiko (DJPPR) memberikan pemahaman terkait jenis investasi yang diawasi pemerintah melalui talkshow dengan tema Creative economy : Passion, Grow, Invest.
Kepala Subbagian Layanan Informasi DJPPR, Hadi Surono mengatakan, kegiatan ini diharapkan dapat memberikan gambaran pada mereka untuk bisa berinvestasi sedini mungkin. Jangan menunggu 10 tahun lagi untuk berinvestasi dan tentunya perlu mengenal apa saja ragam investasi sesuai dengan arahan Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
“Jadi disini target kita lebih pada memperkenalkan dan mendorong generasi muda Surabaya untuk menjadi generasi yang kreatif dan produktif
agar dapat meningkatkan minat dan kultur investasi yang merupakan wujud kontribusi dan kerja bersama yang lebih baik untuk negeri ini,” katanya.
InFest ini merupakan sebuah event inklusif tentang literasi keuangan yang menjadi wadah bagi generasi muda Indonesia untuk mengembangkan diri dan belajar bersama seputar pengelolaan keuangan dan risiko dalam rangka mewujudkan kultur investasi yang baik.
InFest juga memberikan pemahaman mengenai pengelolaan APBN yang dilakukan Pemerintah dan bagaimana Pembiayaan APBN dimanfaatkan secara produktif untuk memberikan manfaat bagi pelaku usaha dan pegiat industri kreatif di tanah air.
InFest diselenggarakan untuk mengenalkan bahwa Pembiayaan APBN juga dapat menjadi pilihan instrumen investasi yang menarik, menguntungkan dan membanggakan bagi masyarakat dari semua generasi dan profesi.
Direktur Pengelolaan Risiko Keuangan Negara, Heri Setiawan dalam talkshownya memaparkan jika tahun ini pembiayaan untuk APBN fokus pada 3 faktor yakni pendidikan, kesehatan dan infrastruktur. Sumber pembiayaan APBN ini dengan Surat Berharga Negara (SBN) dan pinjaman.
“Nah kita disini hanya sebagai pembiayaan namum tidak mengeksekusi karena pengelolahnya ada Dinas Koperasi dan lainnya. Namun kita tetap memperhatikan rencana pembiayaan yang keluar,” terangnya.
Hadi menegaskan, jika APBN merupakan uang kita bersama. Dalam talkshow tersebut, pihaknya mencoba memberikan pemahaman bahwa kita harus peduli. Bagaimana cara peduli, tentunya dengan mereka punya perencanaan keuangan yang lebih baik ketika hidupnya lebih baik lagi dimasa depan, itu juga akan membantu negara dalam arti punya SDM yang bagus.
Conten Creator, Ario Pratomo yang menjadi pembicara dalam talkshow tersebut memberikan wawasan terhadap perilaku sosial media yang menguntungkan untuk generasi muda. Apalagi saat ini dunia digital makin mewabah disemua kalangan, menurutnya industri kreatif sangat menjanjikan. Banyak dari mereka mendapatkan penghasilan menjadi youtuber influencer, selebgram dan lainnya.
Ia menceritakan tentang dirinya yang mendapatkan penghasulan dari beberapa konten yang ia miliki. “Dahulu pengelolaan sendiri, sekarang ada management. Namun 4 tahun belakangan ini dibantu sama istri. Jadi pengelolaannya dia yang menghandle,” tuturnya.
Ditambahkan Kepala Subdirektorat Hubungan Inveator DJPPR, I Gedhe Yudhi Hendranata, dengan adanya industri kreatif yang sangat menjanjikan dan bagaimana mengelolahnya tentunya harus ada menegement portofolio.
“Alokasikan untuk hal produktif, nah ngomong-ngomong tentang investasi harusnya memilih investasi yang diawasi pemerintah dalam hal ini OJK,” paparnya.
Dengan adanya InFest ini diharapkan dapat memperluas basis investor dalam mendukung terbangunnya iklim investasi di Indonesia khususnya bagi generasi muda. Sebagai tindak lanjut dari edukasi ini, InFest juga merupakan
jalan terbangunnya komunitas muda yang sadar, bicara dan berbagi serta bertumbuh dalam ruang literasi ekonomi yang kondusif. (nisa)