Surabaya, (bisnisnasional.com) – Bagi sebagian masyarakat khususnya perempuan, fakta bahwa segala hal tentang kelainan payudara seperti benjolan (tumor) menjadi momok menakutkan. Semantara edukasi mengenai kelainan payudara masih sangat kurang di masyarakat luas. Mitos-mitos tentang benjolan (tumor) payudara jinak maupun ganas (kanker) banyak beredar, tanpa diketahui informasi kejelasannya dari para ahlinya.
dr. Sahar Bawazeer Sp.B menyampaikan, untuk sebagai bentuk kepedulian terhadap kondisi minimnya informasi dan edukasi terkait kanker payudara, pihaknya menghadirkan Breast Health Center. “Tujuannya biar masyarakat tahu jika di Medicelle Clinic ini sebetulnya punya alat lengkap untuk Skrining dan Diagnostik seputar kanker payudara. Alat ini di Surabaya baru ada dua yaitu di sini dan di RS Siloam,” ujarnya, Rabu (21/4).
Ia menambahkan, salah satu pilihan terapi unggulan benjolan jinak payudara yaitu MIBS (Minimally Invasive Breast Surgery), di mana tindakan ini minimal sayatan dan tidak ada bekas luka. Banyak ditemukan pada usia muda kasusnya benjolan jinak dari pada yang ganas. Namun problemnya adalah nampaknya lebih banyak yang ganas, karena pasien takut ke dokter dikarenakan merasa tak ada perubahan benjolan lebih besar, rasa nyeri dalam waktu dekat. “Nah awareness itu yang mau kita ubah, karena beberapa benjolan jinak bisa berubah jadi ganas. Ketakutan untuk periksa ke dokter tidak akan membuat penyakitnya hilang,” imbuh dr. Sahar.
Benjolan jinak umumnya ditemui pada usia dewasa muda antara 17 hingga 25 tahun. Untuk melakukan check up rutin, tergantung usia pasien. Jika pasien usianya masih muda sudah namun pernah melakukan SADARI (periksa payudara sendiri) dan tidak menemukan gejala apapun, lalu dari keluarganya tidak memiliki riwayat kanker payudara, maka tindakan SADARI tersebut dirasa sudah cukup.
“Tetapi nanti pada usia 40 tahun, pasien tersebut harus melakukan mamografi untuk skrining. Namun jika diusia muda merasakan keluhan, nyeri atau ada perbedaan payudara kanan dan kiri, disarankan melakukan USG. Jika ditemukan sesuatu yang mencurigakan maka tindakan selanjutnya adalah Mamografi,” katanya lagi.
Di Medicelle Clinic, para pasien yang melakukan kemoterapi, ruangannya dibuat senyaman mungkin seperti di rumah sendiri. “Karena kemoterapi bagi sebagian orang merupakan sessuatu yang menyakitkan. Jadi kadang pasien butuh ketenangan, maka dari itu ruangan kemoterapi kita bikin nyaman seperti rumah sendiri,” ungkapnya.
Breast Health Center ada untuk mengedukasi masyarakat mengenai Kesehatan payudara, pencegahan kanker payudara hingga penyembuhannya melalui berbagai macam media. (indra)