Gresik, (bisnisnasional.com) – Hadirnya kawasan industri wilayah Gresik sudah mampu mendatangkan beberapa perusahaan. Terbukti, sebelum diresmikan, ada 2 tenant yang beroperasi di Integrated Industrial and Ports Sate (JIIPE). Resmi dibuka Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo pada 9 Maret 2018, hari ini.
Kawasan yang diklaim pertama menjadi mega proyek di Indonesia yakni memadukan pelabuhan, industri, dan perumahan, Iengkap dengan fasilitas infrastruktur jalan tol dan kereta api. JIIPE sudah direncanakan sejak beberapa tahun laIu. Kawasan ini akan memiliki akses Iangsung untuk pasar domestik dan international.
Kawasan industri dan pelabuhan terpadu ini dikembangkan bersama oleh PT. Berkah Manyar Sejahtera (BKMS), yang bertanggung jawab untuk pengembangan area industri, PT.Berlian Manyar Sejahtera (BMS), yang bertanggung jawab untuk manajemen pelabuhan, dan PT. AKR Land Development sebagai pengembangan kawasan human/residensial yakni Grand Estate Marina City (GEM City). Baik BKMS maupun BMS adalah perusahaan joint venture PT. AKR Corporindo Tbk melalui anak perusahaan PT. Usaha Era Pratama Nusantara dan PT. Pelabuhan Indonesia III melalui PT. Berlian Jasa Terminal Indonesia, dengan porsi saham berbeda.
Presiden Jokowi dalam sambutannya mengaku senang adanya sinergi antara BUMN dan swasta yakni PT Pelindo III dengan PT AKR. Ia juga menegaskan jika apa yang menjadi kelemahan harus diperbaiki. “Jangan sampai perijinan menghambat percepatan pembangunan,” tegasnya.
Presiden Direktur PT. AKR Corporindo TBK, Haryanto Adikoesoemo, dalam Press conference mengungkapkan, sudah ada 2 tenant yang beroperasi di JIIPE. Lahan seluas 1800 hektar ini dijual dalam beberapa tahap. Pada tahap pertama yakni 800 hektar sekitar 40-45 persen dari total luas lahan.
“Tahap pertama ini sudah 9 tenant yang masuk. 2 diantaranya sudah beroperasi, sementara 4 lainnya sedang dalam proses pembangunan dan 3 persiapan pembangunan,” katanya.
Dengan total area sekitar 3.000 hektar, JIIPE menjadi kawasan industri terbesar di Jatim. Area residensial seluas 800 Hektar, dan area pelabuhan seluas 400 Hektar.
Lokasi JIIPE terletak di Kota Gresik, hanya 24 km dari Surabaya, pusat ekonomi dan investasi Jatim. Sementara untuk pembangunan infrastruktur seperti rell kereta api yang panjangnya 11 km, diperkirakan rampung secepatnya.
“Dengan mega proyek ini bisa menghemat biaya logistik hingga 15 persen. Karena kedekatan lokasi dengan kawasan bisnis, juga akses penghubung yang mudah seperti dekat dengan tol dan adanya rell yang bisa diakses nantinya,” ujarnya.
Ia juga berharap, adanya kawasan ini dapat menunjang perekonomian Indonesia. Selain itu, kawasan ini merupakan pertama antara dermaga dan kawasan bisnis sangat dekat. Kawasan bisnis ini terletak dibelakang dermaga.
“Dengan fasilitas lengkap yang dimiliki, JIIPE akan mampu menjadi kota industri mandiri,” katanya.
Pelabuhan laut dalam di JIIPE,akan dilengkapi dengan 4 dermaga yang mampu mendukung semua aktifitas dipelabuhan dan industri. Selama 2016 saja, pelabuhan ini telah melayani 500.000 ton dari 25 kapal dalam kargo curah kering dan kargo umum. Ditahun 2017, kargo yang dilayani oleh BMS meningkat hingga1,3 juta ton. Target tahun ini bisameningkat kembali hingga 1,8 juta ton.
Direktur Teknik Teknologi Informasi dan Komunikasi PT Pelabuhan Indonesia Ill, Husein Latief menambahkan, terkait adanya pelabuhan di JIIPE ini bukan saling berebut kargo tetapi sinergi. “Perlu ditingkatkan lagi untuk membangun dermaga, targetnya tahun ini bisa lebih memperluas.
“Sebelumnya hanya 500 meter dari depan,nantinya menjadi 1 km yakni depan dan belakang masing-masing 500 meter,” tuturnya.
Ditanya terkait nilai investasi, Haryanto menjawab jika nilai investasi yang mencapai angka hampir Rp 5 trilliun tersebut, masing-masing diberikan oleh PT. AKR Corporindo Tbk dan PT Pelabuhan Indonesia III sesuai dengan komposisi saham yang dimiliki yakni PT AKR 60 persen dan PT Pelindo III, 40 persen. Pembangunan JIIPE diperkirakan akan rampung seluruhnya dalam 15 tahun.
Dana Investasi tersebut dibuat untuk infrastruktur dan lainnya seperti pemanfaatan lahan120 hektar lahan, 85 hektar untuk Pelabuhan, 500 meter dermaga, 23 MW kelistrikan, 2×50 kubik (air asin diubah menjadi air tawar) dan 200 kubik limbah air. (nisa)