Surabaya, (bisnisnasional.com) – Yaa…apalah arti sebuah nilai rapot, jika kini sudah meraih kesuksesan. Pemandangan menarik saat reuni SMP 1 Kepanjen angkatan 82, salah satu alumni yang kini menjadi seorang pelukis atau seniman ternyata dulunya pernah mendapatkan nilai 5.
Dihadiri 50 alumni, Hamid Nabhan, salah satu alumni yang menyumbangkan karyanya. 5 lukisan hasil karyanya tersebut diberikan pada guru yang hadir saat reuni diantaranya guru kesenian yang pernah memberinya nilai 5.
“Beberapa guru yang hadir tersebut diantaranya guru Bahasa Indonesia, Bapak Darman. Bahasa Daerah ada Ibu Ruli, Bahasa Inggris ada Bapak Riadi, Ibu Mamik guru Bahasa Indonesia dan guru kesenian Bapak Djazuli. Guru-guru tersebut merasa terharu dengan adanya reuni tersebut,” kata Hamid.
Kelima lukisan tersebut, 2 lukisan pohon sunyi dari media kertas dan 3 lukisan Impres dari media kanvas.
Tidak hanya mendapat lukisan karya Hamid, kelima guru tersebut juga diberi beberapa bingkisan seperti uang tunai, buku dan lainnya dari alumni angkatan 82 yang juga disebut sebagai angkatan emas, karena sebagian alumni sudah mapan dan memiliki jabatan tinggi di perusahaannya.
Hamid juga menyumbangkan lima puisi karyanya yang ia buat hanya dalam waktu dua jam. Puisi Untuk Guru, Ku Ingat Namamu, Di Pelataran Sekolah, Ku Tangkap Senyum di Matamu, dibawakan apik oleh Syska La Veggie, mahasiswi Sekolah Tinggi Kesenian Wilwatikta (STKW), Surabaya.
Puisi tersebut menceritakan kenangan demi kenangan Hamid, tentang nama sahabat yang selalu ia ingat, guru yang memberinya nilai lima, hingga kisah cinta pertama. Hamid mengaku reuni kali ini sangat berkesan.
“Rencananya saya buat cerita pendek dan puisi didalamnya. Untuk Reoni ke depannya,” aku lelaki yang mulai menekuni seni pada 1999. (nisa)