Surabaya, (bisnisnasional.com) – AMD meluncurkan detail awal dari arsitektur GPU berbasis Vega. Direncanakan dan dieksekusi selama 5 tahun, arsitektur Vega menghadirkan kemungkinan-kemungkinan baru dalam game PC, desain profesional dan Machine Intelligence di mana arsitektur GPU tradisional belum mampu untuk mengatasi secara efektif. Beban kerja data-intensif menjadi hal baru yang normal dan sifat paralel GPU meminjamkan dirinya secara ideal untuk mengatasi hal tersebut.
Namun, pengolahan dataset baru yang besar ini membutuhkan akses cepat untuk sejumlah besar memori. Arsitektur revolusioner subsistem memori Vega memungkinkan GPU untuk mengatasi set data yang sangat besar yang tersebar di campuran jenis memori. Kontroler cache dengan Bandwidth tinggi di GPU berbasis Vega dapat mengakses on-package cache dan sejumlah memori off-package secara fleksibel, mode yang dapat diprogram menggunakan data fine-grained.
“Hal yang luar biasa melihat GPU digunakan untuk memecahkan masalah data berskala gigabyte pada gaming hingga skala exabyte data pada machine intelligence. Kami merancang arsitektur Vega untuk membangun kemampuan ini, dengan fleksibilitas untuk mengatasi luasnya masalah GPU yang akan dipecahkan tidak hanya hari ini, tapi juga lima tahun dari sekarang. High-bandwidth cache kita adalah kendala penting yang memiliki potensi untuk mempengaruhi pasar GPU secara keseluruhan,” kata Senior Vice President and Chief Architect, Radeon Technologies Group, AMD, Raja Koduri.
Sorotan dari kemajuan arsitektur GPU Vega ini meliputi, arsitektur memori GPU paling canggih di dunia. Arsitektur Vega memungkinkan tingkatan memori baru untuk GPU. Mesin komputasi generasi berikutnya adalah Inti dari arsitektur Vega adalah yakni mesin komputasi generasi berikutnya yang dibangun di unit komputasi yang fleksibel yang secara natif dapat memproses 8-bit, 16-bit, 32-bit atau 64-bit operasi di setiap clock cycle.
Sejumlah compute unit ini dioptimalkan untuk mencapai frekuensi signifikan lebih tinggi dari generasi sebelumnya dan dukungan mereka terhadap tipe data variabel membuat arsitektur ini sangat serbaguna di berbagai beban kerja. Selain itu, mesin pixel Vega baru ini mempekerjakan Draw Stream Binning Rasterizer, dirancang untuk meningkatkan kinerja dan efisiensi daya. Hal ini memungkinkan untuk melakukan”fetch one, shade one” piksel melalui penggunaan bin cache dari sebuah smart on-chip dan awal pemisahan piksel tak terlihat di tahap akhir.
“Produk GPU berbasis arsitektur Vega ini diharapkan untuk dikirim pada semester pertama 2017,” tuturnya. (indra)