Surabaya, (bisnisnasional.com) – Berbekal sukses penyelenggaraan ajang inspiratif ‘Indonesia Young Entrepreneur Summit 2018’ di Jakarta yang diikuti 1,800 peserta pada 28 Oktober 2018 lalu, KAHMIPreneur sebagai program inspiratif dalam menciptakan pengusaha muda, kembali menggelar ajang inspiratif ini di 6 kota besar di Indonesia sekaligus, Surabaya menjadi kota pembuka ajang ini.
Program ‘Surabaya YES 2019’ yang mengambil tema ‘Arah Baru Ekonomi Indonesia’ ini secara mengejutkan diminati oleh sekitar 7.000 peserta yang sudah mendaftar, dari kapasitas sekitar 5.000 kursi. Dapat dikatakan ajang ‘Surabaya YES 2019’ menjadi ajang kopi darat dari entrepreneur Jawa Timur. Tak melulu entrepreneur, ajang ini juga diminati oleh beberapa peserta dari lintas pekerjaan antara lain mahasiswa, pegawai negeri, pegawai swasta bahkan ibu Rumah Tangga yang tengah menyusun rencana untuk terjun ke bisnis entrepreneur dan membutuhkan bekal ilmu dan wawasan yang cukup agar mampu bertahan seperti entrepreneur sukses yang dihadirkan.
Domisili peserta memang mayoritas berasal dari kota Surabaya, namun terdapat juga peserta dari beberapa kota di sekitarnya yaitu Sidoarjo, Gresik, Pasuruan, Malang, Kediri, Madiun dan lainnya yang antusias dan serius untuk hadir. Hal ini secara tidak langsung menyiratkan sebuah spirit semangat untuk perubahan terhadap diri sendiri dan masa depan yang diperlihatkan dari para peserta tersebut.
Lebih dekat, ajang ‘Surabaya YES 2019’ merupakan forum kaum milenial kreatif bertemu dengan para pengusaha muda sukses dari berbagai sektor bisnis tingkat menengah keatas serta nasional. Ajang ‘Surabaya YES 2019’ adalah sarana untuk berbagi networking (akses teknologi, pembiayaan dan pemasaran), berbagi dan berkembang. Melalui YES 2019, peserta mendapatkan akses terkini seputar market dan finance dari stakeholder yang terlibat.
Founder KAHMIPreneur, Kamrussamad sebagai penggagas ajang ini mengatakan, pihaknya sangat gembira dapat kembali menggelar ajang ini. Melihat kesuksesan dari yang sebelumnya, IYES 2018 di Jakarta, yang di awal, pihaknya menargetkan hanya akan diikuti oleh 1,000 orang saja, kenyataannya peserta nya membludak melebihi target dan kapasitas ruangan.
Tentunya hal tersebut sangat menggembirakan dan menjadi pemicu kami untuk mengulirkan ajang YES di tahun ini di 6 kota di Indonesia sekaligus agar virus semangat entrepreneur dapat meluas secara merata sekaligus membuka peluang terhadap penciptaan entrepreneur muda yang lebih banyak.
“Ini merupakan awal yang baik bahwa dengan digelarnya ajang ‘Surabaya YES 2019’ ini, para kawula muda dan masyarakat Indonesia masih sangat bersemangat untuk menjadi entrepreneur serta creator-creator muda yang gigih dan handal dalam membangun dan menciptakan lapangan pekerjaannya sendiri,” katanya.
“Harapan kami ke depannya sebagai penyelenggara, semoga ajang ini dapat membantu dan mencetak lebih banyak wirausaha-wirausaha unggul yang dapat bersaing menciptakan banyaknya lapangan pekerjaan dan menciptakan lebih banyak lagi entrepreneur-entrepreneur muda sukses, tangguh dan mandiri, sehingga dapat mengurangi tingkat pengangguran, meningkatkan kesejahteraan dan kemakmuran masyarakat serta mendayagunakan potensi perekonomian yang ada diIndonesia dan dapat bersaing dengan perusahaan asing serta menjadi entrepreneur lokomotif pertumbuhan ekonomi nasional,’’ tambahnya.
Ajang ‘Surabaya YES 2019’ menghadirkan beberapa pembicara diantaranya Tasya Nur Media selaku Co-Founder Meccanism. Bisnis yang dirintisnya adalah bisnis keluarga. Biasanya orang-orang sangat menghindari bisnis bersama keluarga, tetapi tidak untuk Tasya, dia merasa rekan bisnis yang paling aman adalah keluarga.
Awal Tasya merintis bisnis bersama sang adik Zaskia Adya Mecca serta ingin merintis bisnis agar tidak malu terus-menerus meminta ijin ke suami untuk pergi ke rumah orang tua. Meccanism boutique menyediakan banyak pilihan baju yang sangat cantik dan juga terkesan modern. Hingga saat ini, meccanism telah membuka butik hingga 11 cabang di berbagai kota di Indonesia.
“Pokoknya dalam berbisnis kita tidak boleh takut untuk belajar. Ingin orang lebih dari saya,” ujarnya saat pres conference.
Selanjutnya adalah Gamal Albinsaid selaku CEO Indonesia Medical, merupakan seorang dokter, aktivis wirausaha social dan CEO Indonesia Medical. Sebagai inspiratif, ia menggagas berdirinya Klinik Asurani Sampah dan Bank Sampah yaitu klinik asuransi kesehatan yang biaya preminya bisa dibayar dengan sampah yang ditujukan bagi warga kurang mampu.
“Memiliki target dalm mencetak sekitar 10 ribu wirausahawan sosial baru di tahun 2018 melalui Gerakan Jaringan Wirausaha Nusantara,” jelasnya.
Hendy Setiono selaku Co-Founder PT. Baba Rafi Indonesia. Bisnis yang digeluti terinspirasi dari perjalanannya ke negara Qatar, tempat dimana ayahnya bekerja pada perusahaan minyak. Disana ia banyak menemu penjual kebab yang sangat ramai pengunjungnya. Setelah ia mencoba kebab tersebut, terbesit di pikirannya untuk membuka usaha kebab di Indonesia.
Pada September 2003 gerobak jualan kebab mulai beroperasi di Nginden Semolo dan bersama temannya Hasan Baraja ia mulai memodifikasi rasa dan ukuran kebab yang cocok dengan orang Indonesia. Akhirnya, ia memberanikan berhenti kuliah untuk serius terjun ke bisnisnya.
Sehingga pada tahun 2005, usaha kebabnya diwaralabakan dan mendirikan PT. Baba Rafi Indonesia sebagai pemegang merek dagang Kebab Turki Baba Rafi yang saat ini gerai nya sudah mencapai lebih dari 1,000 di Indonesia, Malaysia dan Filipina. Usaha yg digeluti dimulai dari surabaya, kala itu ia berstatus sebagai mahasiswa. Kini outletnya ada 1300 di 10 negara.
Setelah di Surabaya, ajang YES 2019 akan berpindah ke 5 kota lainnya yaitu Bandung (10 Maret), Sragen (24 Maret), Makassar (30 Maret), Yogyakarta (7 April) dan Jakarta (13 April). (nisa)