Surabaya, (bisnisnasional.com) – Budaya membaca sangat sulit diterapkan saat ini. Karena kecanggihan teknologi, menggeser buku dengan gadget. Namun sebagai orang tua, peran mereka harus lebih aktif dalam membuat anak cinta membaca. MC donald’s ingin berpartisipasi dalam membudayakan membaca melalui salah satu paket menu yang ada.
Associate Director of Marketing McDonald’s Indonesia, Caroline Kurniadjaja mengatakan, paket Happy Meal Readers ini sekarang bisa dipesan dengan hadiah mainan atau buku cerita. Jadi customer bisa memilih hadiah apa yang mau didapat.
“Terkait minat customer tentunya masih banyak yang memilih hadiah mainan. Namun dari tahun ketahun sejak ada paket ini, ada peningkatan. Itu berarti minat membaca makin besar dan tumbuh,” ujarnya.
Ia menjelaskan jika paket ini dihadirkan sejak 2014 dengan hadiah mainan dan buku. Namun, benerapa customer tidak respect dengan hadiah buku cerita. Responnya kurang positif. Namun pihaknya tetap optimis hingga 2018 beberapa banyak bertanya terkait hadiah buku tersebut.
“Pada tahun ini, kami menghadirkan buku cerita sebanyak 12 judul di Indonesia. Setiap bulannya akan keluar 2 judul buku,” terangnya.
Associate Director of Communications McDonald’s Indonesia, Sutji Lantyka mengatakan, dengan hadirnya buku ini diharapkan bisa meningkatkan minat baca anak dan peran orang tua terhadap minat baca sikecil. Karena dengan membaca bisa mempererat hubungan anak dengan orang tua.
“Ini merupakan kepedulian kami terhadap pendidikan anak. Kami juga melakukan kampanye Happy Meal dalam mendorong keluarga untuk menghabiskan waktu bersama dan mendorong orang tua menikmati waktu berkualitas bersama anak-anak mereka melalui membaca. Kami berharap program ini akan menanamkan kecitaan terhadap anak untuk membaca dan menjadikan membaca sebagai kegiatan yang menyenangkan,” katanya.
Kampanye Happy Meal yang berlangsung besok JW marriot Surabaya ini menghadirkan beberapa pembicara diantaranya psikolog dan pendongeng.
Psikolong anak dan keluarga, Anna Surti Ariani S.Psi., M.Si., menegaskan jika sejak dalam kandungan harusnya diajarkan untuk mendengarkan cerita. Ibu membacakan beberapa cerita sehingga sejak masih janin sudah diajarkan budaya membaca.
“Dilanjutkan saat bayi dan tumbuh harus terus diajarkan. Beri kenyamanan saat tidur dengan membacakan cerita dan ajarkan anak untuk membaca. Tidak hanga sekedar membaca atau membacakan cerita tetapi setelah selesai ajak anak untuk berinteraksi,” terangnya.
Sementara paman Gery mencoba memberikan tips bagi ibu yang kurang percaya diri dalam bercerita. Baginya apapun suara, caranya itu tidak penting. Asal anak bisa mengetahui isi cerita, banyak pertanyaan, itulah yang terpenting.
“Saya yakin semua ibu disini bisa mendongeng, dan itu terjadi dengan sendirinya. Contohnya saat makan, anak diajak berinteraksi. Ayo mulutnya dibuka aaaaak pesawat mau lewat, nah itu sudah menjadi salah satu contohnya,” jelasnya.
Diharapkan dengan paket berhadiah buku dan kampanye ini bisa menumbuhkan minat baca yang semakin berkembang. Pada kampanye besok, pihaknya menjelaskan jika akan diikuti sekitar 475 ibu dan 475 anak yang berpartisipasi. “Semoga dengan kegiatan ini bisa mempererat ibu dan anak. Serta leinginan kita menjadi distributor buku gratis bisa tercapai,” pungkasnya. (nisa)