Mataram, (bisnisnasional.com) – “Pray of Lombok”, berbagai macam bantuan terus bergulir sebagai upaya untuk meringankan beban para korban bencana alam. Gempa yang menimpa beberapa titik di Pulau Lombok ini menggugah salah satu produsen Biskuit dan Wafer yakni Kokola Group memberikan bantuan bagi masyarakat yang tertimpa musibah.
Manager Public Relation Kokola Group, Andi Fian Octavia mengatakan, Kokola Group ikut peduli dengan memberikan bantuan logistik berupa 36.000 biskuit dan wafer Halal sebagai kebutuhan pangan pendamping beras serta berbagai perlengkapan pakaian, selimut hingga perlengkapan ibadah lainnya yang dapat mendukung kegiatan sehari-hari bagi para korban yang dikirimkan oleh Tim Kokola Peduli.
“Diharapkan dapat menunjang kemudahan dalam mengkonsumsi kebutuhan pokok yang cukup sulit didapatkan pada kondisi dan saat tersebut. Antusiasme para korban pengungsian begitu besar dengan kehadiran Tim Kokola, kami juga memberikan semangat moral bagi para korban dengan kerap berinteraksi pada para keluarga serta mensosialisasikan kepada mereka untuk dapat terus menjaga kesehatan dan keamanan lingkungannya,” katanya.
Para Kepala Desa pun juga sangat mengapresiasi kehadiran Tim Kokola Peduli yang dirasa memiliki tingkat kepedulian yang tinggi dan semangatnya dalam mengunjungi desa-desa yang terbilang cukup jauh jaraknya dari pusat kota.
“Selain membantu meringankan beban para korban, aksi Kokola Peduli salah satu bentuk dari komitmen Kokola Group yang senantiasa berbagi kebahagiaan dan kenikmatan ‘Sharing Happylicious’ kepada masyarakat Indonesia dan juga upaya terus mensosialisasikan makanan HALAL kepada masyarakat luas,” jelasnya.
Ada 21 desa tersebar di lombok timur, lombok utara dan lombok barat yang dihampiri oleh tim Kokola Peduli yaitu Desa Bagek, Mamben Daya, Mamben Lauk, Bebidas, Karangbaru, Pesugulan, Pohgading, Batu Yang, Kerumut, Batu Basong, Lendang Belo ( Lombok Timur ), Desa Tanjung, Pemenang, Ancak ( Lombok Utara ) kemudian Desa Batulayar, Kekait, Wadon, Lingsar, Sayang sayang, Lembar dan desa Segigi ( Lombok Barat ).
“Desa-desa tersebut dinilai memiliki tingkat presentase kerusakan yang cukup tinggi hingga mencapai 80 persen sehingga dirasa perlu untuk menghadirkan bantuan yang dapat meringankan beban bagi para pengungsi korban gempa,” Pungkasnya. (nisa)