RS Onkologi Surabaya Gelar Fun Zumba & Edukasi Dengan Survivor Kanker Payudara

RS Onkologi Surabaya Gelar Fun Zumba & Edukasi Dengan Survivor Kanker Payudara 1
Senam Zumba yang digelar RS Onkologi Surabaya (RSOS) di halaman Aston Hotel Sidoarjo, Minggu (26/10)

Sidoarjo, (bisnisnasional.com) – Setiap kali Oktiber tiba, seluruh dunia memperingati Breast Cancer Awareness Month atau Bulan Kewaspadaan Kanker Payudara sesuai yang ditetapkan oleh WHO & Kemenkes. Hal ini sebagai salah satu upaya dalam meningkatkan kewaspadaan masyarakat terhadap penyakit kanker payudara.

Terkait hal tersebut, Rumah Sakit Onkologi Surabaya (RSOS) yang berlokasi di Jl. Arif Rahman Hakim 184 Surabaya, sesuai dengan salah satu misinya, ingin menginspirasi masyarakat khususnya kaum perempuan untuk lebih aware dan peduli akan kanker payudara.

RS Onkologi Surabaya Gelar Fun Zumba & Edukasi Dengan Survivor Kanker Payudara 2
Senam Zumba

FICS (Breast Surgeon RS Onkologi Surabaya), dr. Dwirani R. Pratiwi Sp.B, menyampaikan, dalam rangka puncak peringatan Breast Cancer Awareness Month 2025, RS Onkologi Surabaya (RSOS) menggelar kegiatan bertema “Shake It for Pink Zumba & Health Education” yang dikemas dengan penuh semangat kebersamaan dan kepedulian terhadap kesehatan.

Acara berlangsung di Hotel Aston Sidoarjo berkolaborasi dengan Komunitas CAMAR (CAmamae Reach to Recovery) Sidoarjo dan dihadiri oleh lebih dari 150 peserta, terdiri dari masyarakat umum, breast cancer survivor, rekanan korporat, RSOS Family, serta dokter dan staf RSOS.

“Kegiatan ini tidak hanya menjadi ajang olahraga bersama, juga untuk mempererat silaturahmi seluruh RSOS Family dan berbagi ilmu kesehatan khususnya terkait kanker payudara. Untuk acara kali ini di Sidoarjo karena biasanya orang² yang terkena itu tersebar ke seluruh pelosok. Maka kita berharap semua orang dimanapun berada sadar akan hal ini. Pesertanya juga banyak kok dari Malang, Pasuruan pokoknya hampir seluruh Jawa Timur,” katanya.

RS Onkologi Surabaya Gelar Fun Zumba & Edukasi Dengan Survivor Kanker Payudara 3
Pemeriksaan Kesehatan Secara Gratis oleh Rumah Sakit Onkologi Surabaya (RSOS)

Melalui aktivitas zumba yang energik dan menyenangkan, para peserta diajak untuk meningkatkan kesadaran tentang pentingnya gaya hidup sehat sebagai bagian dari upaya pencegahan kanker, khususnya kanker payudara.

Ia menambahkan, selain sesi olahraga, acara ini juga diisi dengan edukasi kesehatan. Dalam sesi ini, Rumah Sakit Onkologi Surabaya ingin meningkatkan pengetahuan masyarakat bahwa kunci dalam penyembuhan kanker payudara adalah pasien datang pada saat yang tepat dan ke tempat yang tepat. Saat yang tepat adalah ketika kanker ditemukan dalam keadaan dini, lakukan pemeriksaan berkala sebelum ada keluhan. Salah satu caranya adalah dengan rutin melakukan SaDaRi.

Lakukan Sadari sebulan sekali, lengkapi dengan skrining USG/Mamografi sesuai rekomendasi umur, segera periksa ke dokter apabila ada perubahan atau keluhan pada payudara. Tempat yang tepat adalah pelayanan kesehatan payudara yang terintegrasi, menerapkan pelayanan sesuai standar khusus penanganan kanker payudara, dan memiliki koordinasi tim medis yang ahli di bidangnya peserta mendapatkan pengetahuan seputar deteksi dini, perawatan, serta dukungan psikologis bagi penyintas kanker payudara.

Sementara itu dr. Sidharta Himawan Giri, Sp.B, FICS (Breast Surgeon RS Onkologi Surabaya) menambahkan, melalui kegiatan ini pihaknya ingin mengajak semua pihak untuk bersama-sama meningkatkan kesadaran terhadap kanker payudara, sekaligus menunjukkan bahwa dukungan dan semangat bisa menjadi bagian penting dalam proses penyembuhan.

“Kegiatan “Shake It for Pink” menjadi simbol sinergi dan harapan bagi para penyintas kanker, keluarga, dan masyarakat umum untuk terus bergerak bersama dalam menyebarkan semangat hidup sehat dan peduli sesama. Karena tiap tahun penderita kanker payudara juga meningkat. Di Rumah Sakit Onkologi Surabaya (RSOS) tiap tahunnya ada sekitar 600 penderita. Maka itu penting sejak dini kita mengetahuinya,” ujar dr.Sidharta.

Pinie, salah satu breast cancer survivor yang sudah lama bertahan mengatakan bahwa dirinya mulai kena pada usia 50 tahunan. Bahkan menjalani 17 kali kemoterapi.

“Terutama gaya hidup kurang sehat penyebabnya. Dulu suka makanan minuman manis yang berlebihan. Setelah kena dan menjalani pengobatan & terapi, saya sekarang lebih berhati-hati dalam konsumsi makanan dan menjaga gaya hidup sehat,” tutupnya.   (in)

 

 

 

Check Also

Dukung Pentingnya Kesehatan Gigi & Mulut, Lion Wings Luncurkan Bus Periksa Gigi Keliling 7

Dukung Pentingnya Kesehatan Gigi & Mulut, Lion Wings Luncurkan Bus Periksa Gigi Keliling

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses