Iklan Baris Anda

Surplus listrik di Jatim Besar, Pemprov beri Solusi

foto pln

Surabaya, (bisnisnasional.com) – Seiring dengan mulai beroperasinya beberapa pembangkit listrik baru yang masuk dalam program percepatan pembangunan 35.000 Mega Watt (MW), PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) Distribusi Jawa Timur (Jatim) memperkirakan surplus listrik di Jatim akan semakin besar.

GM PT PLN (Persero) Transmisi Jatim dan Bali, Warsono dalam diskusi media Pokja Wartawan PLN Jatim tentang ketenagalistrikan, Rabu (22/06/16), data menunjukkan, saat ini surplus yang dihasilkan pembangkit di Jatim mencapai 2000 MW. Kondisi ini diperkirakan akan semakin bertambah besar. Terlebih jika pembangkit-pembangkit baru yang dibangun di Jawa Tengah dan Jawa Barat juga mulai beroperasi. Karena selama ini, surplus listrik Jatim yang dikirim untuk memenuhi kebutuhan daerah tersebut akan dihentikan. Selamai ini, 2000 MW dibawa ke barat dan 340 dibawa ke Bali.

“Pertumbuhan konsumsi energi listrik di Jatim saat ini beban puncaknya sangat besar. Pada 2014, beban puncak mencapai 4995 MW. Sedang 2015, beban puncak terjadi pada November yakni 5250 MW. Yang berarti terdapat kenaikan sebesar 7,5 persen atau sekitar 350 hingga 400 MW,” katanya.

Sementara tahun ini, hingga Mei tumbuh 7,75 persen. Konsumsi listrik di Jatim hanya mampu tumbuh sebesar 0,8 persen. Di tahun ini, dengan mulai menggeliatnya ekonomi nasional, termasuk Jatim, konsumsi listrik akhirnya ikut terangkat.

Ia menambahkan, potensi di Jatim ini adalah 1000 MW. Dengan adanya hotel dan restoran membuat energi listrik mengalami pertumbuhan. Namun , ada penurunan untuk industri. Ada penurunan Januari-Mei sebesar 5,14 persen, sementara untuk pelanggan Rumah Tangga atau Tegangan Rendah (TR) masih mengalami kenaikan sebesar 9,39 persen.

Pasokan listrik berbiaya rendah ini masih sedikit pemanfaatannya yakni 4 persen saja. Pemanfaatan ini pun juga masih terbatas untuk Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) dengan menghasilkan energi listrik sebesar 807 MW elektrik yang sebagian besar masih terkonsentasi di pulai Jawa sebanyak. 97 persen.

Hal yang sama juga diungkapkan oleh Kepala Bidang Niaga PT PLN (Persero) Distribusi Jatim, Sasono Hadi, konsumsi listrik i4 memang mengalami penurunan. Kondisi tersebut dipengaruhi oleh penurunan konsumsi listrik di beberapa sektor industri besar, utamanya industri manufaktur seperti baja yang mengalami penurunan sebesar  27 persen, industri kertas turun  10 persen dan industri semen turun 2 persen.

“Walaupun demikian, beberapa industri besar lainnya seperti bumbu masak dan kimia masih mengalami kenaikan sebesar 9 persen dan industri rokok juga tumbuh sebesar 14 persen. Beberapa yang tumbuh seperti Ajinomoto,” katanya.

Pemda juga harus mendorong peningkatan kinerja sektor Usaha Kecil Menengah (UKM). Misalnya dengan cara membuka jaringan pasar untuk mereka yang nantinya berdampak positif terhadap kenaikan permintaaan produk UKM.

Asisten bidang Ekonomi sekda prov Jatim, Hadi Prasetyo menjelaskan, disisi lain Pemprov Jatim sesuai rencana pembangunan jangka menengah dan jangka panjang, memiliki keinginan mengoptimalkan potensi geothermal sebagai sumber utama pembangkit listrik di daerah.

Pasalnya, potensi geothermal Jatim tak kalah dibanding propinsi lain. Dan mampu menghasilkan energi listrik berbiaya rendah yang sangat dibutuhkan para pelaku industri agar berdaya saing dalam menjalankan bisnisnya.

“Kami berharap, Jatim mampu menjadi pilihan utama bagi investor yang ingin menanamkan modalnya karena berbagai kemudahan yang ditawarkan. Termasuk, pasokan listrik yang aman dan berbiaya rendah bagi industri,” katanya.

Untuk itu, beberapa hal dilakukan seperti membangun infrastruktur pendukung dikawasan yang bakal dijadikan kawasan industri oleh pemerintah daerah tingkat II. Kalangan industri sendiri menuntut ketersediaan infrastruktur pendukung yang memadai, termasuk didalam pasokan listrik berbiaya rendah. Sebelum mereka memutuskan masuk berinvestasi dan membangun pabrik disuatu kawasan industri.

Selain itu, Pemprov Jatim akan mendorong investor yang melakukan ijin prinsip juga akan mendaftarkan ke PLN berapa nanti konsumsi listrik yang dibutuhkan. Dalam melakukan ijin prinsip harus booking PLN sakalian, “jadi mereka ada tanggung jawab untuk segera merealisasikan investasinya karena sudah mendaftar di PLN,” katanya.

“Kami juga berjanji, Pemprov Jatim akan mengejar dan merayu investor yang sudah melakukan ijin prinsip agar mempercepat realisasi investasinya,” pungkasnya. (diyah)

Check Also

JNE Raih Indonesia Best Brand Award (IBBA) 2024 kategori Jasa Pengiriman 4

JNE Raih Indonesia Best Brand Award (IBBA) 2024 kategori Jasa Pengiriman

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.