Sidoarjo, (bisnisnasional.com) – Meski banyak berdatangan resto Fast Food, baik brand yang sudah dikenal masyarakat maupun brand baru sudah menjamur dan melebur jadi satu disetiap kota maupun daerah-daerah. Dengan segmentasi dan citarasa yang berbeda, salah satunya adalah M2M.
Salah satu pemilik M2M yakni M.Ali mengatakan, bisnis makanan fast food sampai sekarang masih menggeliat. Meski banyak juga pelaku bisnis, tetapi bukan berarti bisnis ini mati. Justru semakin terbuka lebar, peluang pasarnya.
“Untuk segmentasi M2M adalah anak-anak. Mereka yang suka makanan siap saji, dan biasanya sambil nongkrong bersama teman-temannya,” katanya. Meski, banyak juga dari mereka yang datang bersama keluarga, namun prosentase untuk pengunjung anak-anak atau anak muda lebih banyak.
Saat ini M2M sudah ada 17 outlet. 17 outlet tersebut, 3 diantaranya akan di buka di Lamongan, Malang dan Jakarta. “Kita akan terus berekspansi,” terangnya.
Sistem M2M ini, sangat beragam. Adanya investor, adanya pemilik lahan dan adanya pendiri bisa menjadi komponen yang kompleks dengan melakukan open management.
“Kami berharap, bisnis fast food akan terus diminati konsumen setia,” kata mantan karyawan MCD. (diyah)