Surabaya, (bisnisnasional.com) – Sebagai salah satu sekolah antar budaya terkemuka, Sampoerna Academy kembali menggelar perayaan Lunar New Year (imlek) sebagai momen meningkatkan kompetensi budaya sekaligus mengasah kemampuan bahasa dikalangan siswanya.
Head of School Sampoerna Academy Surabaya, John Murphy menyampaikan, kompetensi budaya merupakan kemampuan untuk memahami, berpikir, dan berperilaku secara efektif pada situasi yang bercirikan perbedaan antar budaya. “Dengan kecerdasan budaya dan bahasa yang dikelola dengan baik akan mencetak calon pemimpin masa depan yang lebih adaptif dan inklusif,” tuturnya dalam press conference di Sampoerna Academy Grand Pakuwon, Jumat (20/1).
Ia menambahkan, sejak pre school atau usia dini para siswa diajarkan untuk bisa percaya diri. “Tujuannya tentu saja agar mereka berani tampil di depan banyak orang,” imbuhnya.
Sementara itu Principal of Sampoerna Academy Pakuwon Indah, Adelina Holmes mengutarakan, perayaan menyambut Lunar New Year ini juga digelar di Academy Pakuwon Indah. “Tepatnya di Pre-School nya kita juga ada activity, ada performance dari para siswa, totalnya 583 yang berpartisipasi,” jelasnya.
Mengenai perayaan imlek tahun ini menyajikan sejarah perkembangan peradaban Tiongkok menggunakan metode pembelajaran Steam. Mengangkat tema “China Through the Ages” festival budaya ini akan dimeriahkan dengan berbagai program seperti pentas seni dari para siswa Sampoerna Academy Grand Pakuwon, kemudian ada cultural booth, hingga workshop edukatif.
“Jadi mereka (para siswa) berlatih, bekerja sebagai tim selama tiga bulan. Selain itu mereka juga banyak berlatih di rumah sepulang sekolah. Hingga saat pertunjukan dimulai,” imbuh Adelina.
Meski di Sampoerna Academy Grand Pakuwon sebagian besar pelajarannya adalah bahasa Inggris, tetapi ada juga belajar bahasa Indonesia. “Kami juga belajar sehingga semua siswa memiliki pengetahuan dan menguasai tentang bahasa tersebut sejak prasekolah, sekolah dasar, SMP, hingga SMA yang tentunya bahasa-bahasa yang mereka pelajari menjadi semakin kuat,” pungkas John. (in)