Serah Terima, Penanaman 10.000 pohon di wisata mangrove Surabaya melalui kegiatan CSR dalam Toyota Forest.
Surabaya, BisnisSurabayaNews.com-Sebagai salah satu gerakan nyata program Corporate Social Responsibility (CSR) Toyota Indonesia bersama Group supplier dan Dealer dalam mewujudkan kepedulian terhadap lingkungan sekitar, melalui Program Toyota Forest melakukan penanaman 10.000 pohon di wisata mangrove.
GM Corporate Social Responsibility (CSR) Toyota Indonesia, Ajie Sapta mengatakan, penanaman mangrove 10.000 pohon dilakukan di mangrove Surabaya. Serah terima dilakukan pada 15/04 dari pihak Toyota Indonesia ke Dinas Pertanian Kota Surabaya.
“Sejak 2012, Toyota mencanangkan program One Car, One Tree yakni setiap produksi satu unit mobil Toyota di Indonesia, maka satu unit pohon akan ditanam,”katanya.
Sementara kegiatan Toyota Forest ini sudah dilakukan pada 2002 dengan melakukan penanaman pohon diberbagai wilayah. Toyota Farest juga meliputi pembenahan Taman Kota pada 2009 di hutan Kota di wilayah Jakarta Utara. Ini telah ditanami sebanyak 2200 pohon. Kemudran Taman Kota di Jakarta Pusat sabanyak 50 pohon. Toyota eco Island di Taman Impian Jaya Ancol dan Taman Semanggi Jakarta.
Toyota Forest mulai merambah ke konservasi pantai dengan penanaman pohon mangrove sepanjang wilayah Jawa Barat bagian Utara. Alasannya tentu saja karena kondisinya sangat memprihatinkan.
Sementara alasan penanaman pohon mangrove adalah, selain mudah tumbuh juga penyerap unsur karbon diudara dan menumbuhkan keaneka ragaman hayati. “Dan mulai tahun ini, kami bergeser ke pantau utara di wilayah Jawa Tengah dan Jawa Timur. Sehingga kedepan, pantai utara pulau Jawa akan ditamani mangrove,” jelasnya.
Ditambahkan Kepala Dinas Pertanian Surabaya, Djustamadji menjelaskan, di mangrove ini program Toyota tanam 10.000 pohon ditanam dilaut dan sebenarnya resiko pohon mati sangat besar dan sulit penanamannya.
“Namun akhirnya bisa kita tanam semua di laut. Kita sebenarnya ada beberapa lokasi tanam, yang pertama bantalan pantai, saat pasang surut air tentunya sampah akan berceceran. Juga dilaut ini tingkat hidupnya cukup rendah,” ujarnya.
Ditambahkan Ajie kembali, jika penanaman yang dilakukan 3 bulan lalu ini cukup bagus, pohon yang diperkirakan banyak yang tidak bertahan lama ternyata banyak yang tumbuh hingga 80-90 persen.
“Selain penanapan pohon, kita juga menyediakan biaya perawatan. Untuk perawatannya ada tenggang waktunya satu hingga dua tahun,” pungkasnya. (diyah)