Bisnis Nasional Update Informasi Terkini
Pasuruan, BisnisSurabayaNews.com-Jawa Timur (Jatim) sebagai pensuplay terbesar penyaluran listrik dibandingkan daerah lainnya. Hingga saat ini, PLN Jatim surplus daya 2000 MW. Sehingga tak ada lagi kekurangan daya. Hal ini disampaikan oleh Manager Bidang Komunikasi, Hukum dan Administrasi PT PLN Distribusi Jawa Timur, G Wisnu Yulianto pada kegiatan Press Gathering (14/04).
Ditambahkan, Deputy Manajer Perencanaan Sistem Kelistrikan PLN Distribusi Jatim, Mochamad Rochim dalam pemaparannya, bahwa kapasitas pemakaian listrik untuk wilayah Jatim sendiri memang tidak banyak, namun listrik tidak seperti barang lain yang bisa ditandon. “Sehingga berapapun kapasitas pemakaian, daya listrik harus diatas itu. Dengan beban puncak saat ini yakni 5.260 MW,” katanya.
Angka tersebut ada kenaikan sebesar 300 MW dibandingkan dengan 2014 yakni 4.995 MW. Ini menunjukkan ada pelanggan baru.
Sementara penambahan Gardu Induk menjadi salah satu di antara upaya PLN untuk meningkatkan surplus itu. Selama ini, sebagian besar surplus daya tersebut dialirkan untuk membantu kekurangan daya di wilayah Bali dan Jateng serta Madura.
“Namun, dalam waktu dekat ini kita akan membangu Gardu Induk Tegangan Tinggi (GITET) dibeberapa tempat seperti Banyuwagi yang akan terhubung ke Bali. Sedangkan Bali sendiri akan dilakukan peningkatan kapasitas, karena selama ini di Bali, suplay listrik lebih sedikit sehingga akan ditambah,” ujarnya.
GITET dibangun untuk memperkuat sistem kelistrikan di Jawa Timur. Hal ini sebagai bagian mendukung ease of doing business di Jatim. GITET yang ada saat ini dibeberapa titik yakni GITET Gresik, GITET Ngimbang, GITET Kiran, GITET Grati, GITET paiton dan GITET Kediri. “Nah seperti yang saya jelaskan tadi, nanti ada pengembangan GITET kawasan Paiton ke Bali. Karena Bali lemah. Karena semakin banyak GITET maka akan semakin bagus,” ujarnya.
Sementara itu, masing-masing GITET ini meneruskan aliran ke Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTET). “Nah SUTET inilah yang langsung mengaliri listrik ke pelanggan,” tegas dia.
Dengan kapasitas 500 KV yang tersalurkan dari timur hingga barat, sehingga jika ada kendala teknis semua akan terkena imbasnya. Bahkan, untuk perbaikan tidak bisa cepat. “Langsung nyala, ya bukan seperti itu, harus distandarkan dulu jika terjadi guncangan atau gangguan,” pungkasnya. (diyah)
