Bogor, (bisnisnasional.com) – Berdasarkan hasil pantauan di Pasar Baru Bogor Suryakencana, Kota Bogor, Jawa Barat, Selasa (12/4). Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor menjamin bapok tersedia dalam jumlah sangat cukup sehingga masyarakat tidak perlu khawatir memenuhi kebutuhan selama bulan puasa dan Idul Fitri. Hal tersebut disampaikan Wakil Menteri Perdagangan, Jerry Sambuaga yang turut hadir pada pantauan tersebut didampingi anggota Komisi VI DPR RI.
Harga bapok di Pasar Baru Bogor Suryakencana antara lain telur ayam Rp24.000/kg, gula pasir Rp14.000/kg, dan daging sapi Rp140.000/kg. Sementara, daging ayam Rp35.000/kg, cabe rawit Rp40.000/kg, dan cabe merah keriting Rp35.000/kg. Bawang merah Rp32.000/kg dan bawang putih Rp30.000/kg. Sedangkan, harga minyak goreng kemasan masih di kisaran Rp25.000/liter dan minyak curah Rp20.000/liter.
“Sejumlah pedagang di sana mengatakan, kendati harga tinggi, tidak ada kesulitan untuk mendapatkan barang. Selain itu, permintaan masyarakat terhadap barang kebutuhan pokok dinilai juga masih terkendali. Jadi, masyarakat tidak perlu khawatir karena pemerintah menjamin kecukupan ketersedian stok dan pasokan bapok,” ujar Jerry.
Kementerian Perdagangan berkolaborasi dengan Badan Pangan Nasional (Bapanas) untuk memastikan kecukupan cadangan pangan pemerintah dan optimalisasi distribusi barang kebutuhan pokok melalui penugasan Bulog dan ID Food. Pemerintah telah melakukan berbagai langkah baik yang sifatnya koordinatif maupun intervensi kebijakan yang fundamental. Beberapa langkah yang dilakukan Kementerian Perdagangan di antaranya adalah pemantauan harga melalui Sistem Pemantauan Pasar dan Kebutuhan Pokok (SP2KP) dalam rangka sistem peringatan dini (early warning system), penguatan sinergi dan koordinasi dengan seluruh instansi terkait, kerja sama dengan pelaku usaha, pengawasan kelancaran distribusi, dan pelaksanaan operasi pasar di berbagai wilayah.
Sementara itu, Ketua Komis VI DPR RI M Sarmuji mengatakan, dari hasil pantauan harga bapok stabil dan pasokan ke pasar rakyat cukup, kecuali terigu yang naik. Pihaknya meminta Bulog, pemerintah pusat, dan pemerintah daerah turun ke pasar-pasar untuk memastikan ketersediaan stok selama Ramadan dan jelang Idulfitri 2022 aman. “Cek, tanya langsung ke pedagang, apakah barang-barang yang dibutuhkan ada atau tidak,” katanya.
Wali Kota Kota Bogor, Bima Arya mengatakan Pemkot Bogor turut berupaya menyeimbangkan jika harga bapok mulai naik. Sejauh ini, ketersediaan bapok dalam kondisi aman dan harganya juga dinilai masih dalam batas wajar. “Kami akan terus menjaga stok untuk meminimalisasi agar stok tidak kosong. Kalau barang tidak ada, harga bisa naik,” tukasnya.
Berdasarkan hasil pemantauan di pasar rakyat sampai H-20 Idul Fitri 2022 melalui Sistem Pemantauan Pasar dan Kebutuhan Pokok (SP2KP) di 216 pasar yang tersebar di 90 kabupaten/kota seluruh Indonesia relatif stabil. Harga beras Rp 10.500/kg untuk medium dan Rp 12.400/kg untuk premium. Gula Rp 14.600/kg atau naik 3,55 persen. Sejalan dengan tren peningkatan permintaan daging sapi, daging ayam ras, dan telur ayam ras, harga ketiga komoditas ini juga tercatat naik. Badan Pangan Nasional (Bapanas) mencatat terdapat sekitar 58.481 ekor sapi hidup siap potong.
Meski komoditas hortikultura seperti cabai dan bawang menyumbang inflasi pada Maret 2022, diprediksi akan terjadi deflasi pada periode Ramadan dan Idulfitri. Per 8 April 2022, cabai merah keriting turun 2,50 persen, cabai rawit merah turun 12,15 persen, bawang merah turun 7,05 persen. Tren penurunan diprediksi masih akan terus terjadi sepanjang April hingga Mei mengingat berbagai sentra produksi sedang panen raya. (in/bsn)